Isu "KUNCI JAWABAN PALSU" untuk Melawan Kecurangan UN

Kayakne dah denger isu "Kunci Palsu" anak nei, jadi gak bakal nyontek dia.

Berbicara tentang UN (Ujian Nasional), maka juga tak akan lepas dari problematika kecurangannya. Parahnya, kecurangan nei bukan hanya murni dari siswa, bahkan guru pun kadangkala ikut serta berpartisipasi ==> tapi gak semua guru lhoooh…. Kecurangan ntuh pun terpaksa dilakukan berdasar pada alasan yang slama nei selalu itu-itu saja. Sudah jadi alasan klasik seperti duel klasik antara Real Madrid dan Barcelona. Annual match yang pasti selalu ada, tapi selalu menghadirkan adrenalin yang tetep sama hebohnya. Alasan nglakukan kecurangan dalam UN yang selalu sama, tapi topiknya selalu dibahas ditiap tahunnya.

Hahaha… kalo bicara kecurangan nei, jadi kasihan ma yang bikin soal ato yang punya wewenang melaksanakan UN. Kasihan pula pada BAN (Badan Akreditasi Nasional)
yang ndak bakalan dapat data yang baik utk analisisnya. Hadooooowh…. Kasihan sungguh kasihan. Sampe2 segala cara ditempuh untuk atasi kecurangan, tetep ae peserta UN mencari celah untuk bisa curang. Saya masih ingat tahun lalu ntuh jenis soalnya ada dua, sekarang jadi lima. Yang ndak mbois ntuh alasan kenapa sampe ada lima jenis soal ==> untuk lawan mafia percontekan. Biar punya pandangan tentang ribetnya panitia UN dalam ngatasi kecurangan nei, saya akan tunjukkan kutipan dari beberapa media…

“Untuk menghindari praktek kecurangan Kementerian Pendidikan Nasional akan mengeluarkan 5 jenis soal ujian nasional untuk tiap mata pelajaran….”

“… Kementerian Pendidikan Nasional telah menyiapkan langkah menjaga mutu ujian nasional tahun ini. Sistem keamanan di percetakan ditingkatkan. Selain itu, bisa jadi di percetakan aman tetapi distribusi dari percetakan ke rayon dimungkinkan bocor di tengah jalan. Titik lainnya yang juga harus diwaspadai adalah saat naskah ada di rayon sebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah. Jadi keamanan di rayon tempat naskah (soal) UN pun harus ditingkatkan.”

Waduuuh… ngalah-ngalahi pengamanan dari paspampres ae yah??? Huuufft….

Saya jadi geli sendiri ketika ada isu tentang… hmmm.. hm…. Isu tentang “Kunci Jawaban Palsu” yang diberitakan beberapa hari terakhir nei oleh berbagai media. Sepertinya saya sedikit curiga: jangan-jangan isu “Kunci Jawaban Palsu” nei mang diberitakan untuk nglawan kecurangan dalam UN. Bayangkan…. kalo isu nei tersebar trus sampe pada telinga siswa peserta UN, sedikit banyak mereka akan tersugessti kalo isu nei benar adanya. Nah,, kalo udah gini, siswa gak akan percaya terhadap segala contekan yang datang padanya. Akhirnya dia nggak mau nyontek. Karna gak mau nyontek, maka dia belajar. Cieeeeh….. kalo scenarionya sesuai dengan apa yang saya jabarkan sih okkey jadinya. Tapi sayang….  System mafia kecurangan UN nei sepertinya udah terorganisir dengan cukup rapih.

Tapi apa salahnya juga sih melempar isu “Kunci Jawaban Palsu” nei sebagai salah satu senjata nglawan kecurangan UN yang selama nei terjadi. Beritakan saja diberbagai media… *gitu aja kok repot. Saya pun hanya melemparkan wacana saja. Namun berharap nei bisa jadi pertimbangan juga. Dan seandainya saya suatu ketika nanti punya wewenang lebih dalam dunia pendidikan….*amiin, pasti saya akan melemparkan isu nei untuk merusak jaringan mafia kecurangan UN. Someday………………amiin. Hahahaghhgh….