Rabu, 27 Juli 2011

Jembatan Tukad Bakung - Catatan Perjalanan


Jembatan Tertinggi se-Asia

Jalan nan panjang dan jauhnya jarak pun kami tempuh. Semakin banyak roda berputar, semakin tinggi angka bersatuan meter dpl. Dibeberapa jarak, jalan tidak lagi mulus semulus kulit apel america, melainkan berlubang-lubang laksana bercak-bercak dikulit berpanu-kadas. Tapi hal itu tidak menjadikan diriku meninggalkan kesan bahwa perjalananku kali ini tidaklah menarik. Justru sebaliknya,

Selasa, 19 Juli 2011

Semangat Skripsi pake Analogi Dua Kerja

Saya kerap momotivasi diri dengan melakukan analogi suatu pekerjaan yang sedang saya kerjakan dengan pekerjaan lain yang bagi saya bernilai mulia. Seperti halnya dengan pekerjaan yang Alhamdulillah baru saya rampungkan, skripsi. Saya pun menganalogikannya dengan sebuah pekerjaan mulia bernama haji. Bagi saya, ibadah haji merupakan satu cita diantara ribuan cita yang ingin digapai sebelum saya menghembuskn nafas terakhir. Pasti demikian pula denganmu (bila seorang muslim), muslim mana sih yang gak mau berangkat haji??

Bukanlah tidak beralasan saya menganalogikan "jihad" skripsi saya dengan runtutan ibadah haji.

Drama Jam Arab (catatan perjalanan)

 …
Orang 1
:
“permisi… siapa yak tadi yang laporan barangnya hilang??”
Orang 2
:
“Saya mas…” (terdengar lirih dari tempat duduk di barisan belakang bus)
Orang 1
:
“kok bisa mas?? Gimana samean itu… dari mana samean?? Dari Sumatra yah?? Kok bisa seh??” (seperti berondongan peluru yang dilepaskan untuk musuh disaat perang Badar -->emang ada peluru diperang Badar?).
Orang 2
:
“iya mas. Saya dari Sumatra. Ndak tau gimana hilangnya. Tadi saya tidur dan … bla… bla… bla…”.
Orang 1
:
“wadoooh… gimana samean nei mas.. mau kemana samean?? Ndak usah takut, saya pengawas bus ini.”
Orang 2
:
“mau ke situbondo mas…”
Orang 1
:
Waaaah.. nei bukan ke situbondo mas. Nei ke Bali, lewat gumitir. Ndak ke situbondo nei mas. Salah samean.
Orang 2
:
“hahh… haduh.. gimana nei mas. Saya ndak punya uang lagi.
Orang 1
:
“yawes… samean ikut saja. Nanti oper di Genteng. Tapi samean tetep harus mbayar mas.”
Orang 2
:
“saya ndak punya apa-apa lagi mas selaen jam yang saya pake ini. Tapi nei Jam Arab. Eman saya mas.”