Minggu, 16 Desember 2012

Connecticut Brutal Shooting

Saya baru saja mendengar berita tentang penembakan brutal di Sandy Hook Elementary School, Connecticut-USA. Mungkin saya telat beberapa jam dalam menerima berita ini. But surely, ini sangat menyedihkan dengan melihat adanya 27 victims (saya tidak menyertakan penembak yang bunuh diri dalam angka ini). 20 diantaranya adalah anak-anak usia lima hingga sepuluh tahun.Kata apapun yang terangkai tak akan mengusap hilang kesedihan yang mendalam para korban dan keluarganya.

Saya sangat turut berduka untuk hal ini. miris dan hati saya pun serasa ikut tercabik. sama halnya dengan dunia yang saya miliki, ini terjadi di sebuah sekolah dengan korban para siswa dan guru. Saya adalah guru dan juga mengajar para siswa yang seumuran dengan para siswa korban. Jadi sangat wajar bila kids innocents, dekil, ocehan dan segala fitur yang lekat pada anak-anak seusia 5-10 tahun terhalusinasikan dalam alam pikir saya dan kemudian mengantarkan duka yang mendalam seketika berita penembakan brutal ini terdengar di sepasang telinga saya.
Saya tak cukup kuat untuk rangkai kata-kata apapun lebih dari ini bahkan hingga saat mempostingkan tulisan ini. Hanya beberapa hasil browsing berupa kutipan cerita dan gambar akan peristiwa ini yang dapat saya bubuhkan. Yang jelas, I am shocked and deeply saddened to hear about Sandy Hook Elementary School Brutal Shooting. Peace in Paradise Angels.

Guru yang heroik…
Miss Victoria Soto (first grade teacher)
Three teachers murdered at Sandy Hook Elementary School all died heroes as they attempted to save their young pupils from a gunman… Miss Soto sacrificed herself to save her students – throwing her body in front of the young children. -(the telegraph news)



She probably said, “I just wanna my Christmas present two weeks later. Why should I be shoot and killed?”

Ana Marquez-Greene, 6, has been named as one of the 20 children killed. She had just started at the school, reportedly in grade 3, this year after moving from Winnipeg in Canada.


Parents’ crying… I have no words for this. 



President tears… he paused his speaking and wiped his tears.
 

"The majority of those who died were children - beautiful little kids between the ages of 5 and 10 years old. They had their entire lives ahead of them - birthdays, graduations, weddings, kids of their own." Obama said.

2 komentar:

azzaitun mengatakan...

eeeaa akhirnya ngepost sendiri hehe
parah nemen ini kejadiannya ya mas ya

nurish shufi mengatakan...

hehehe... ho'oh, puol nemennya.
seandene Connecticut bisa tak parani, mungkin malah begadang ato bahkan nemeni keluarga korban misa bersama nek gereja. sekedar nemenin para keluarga korban.. itupun lek gak diusir dhisek.