Saya
berani bertaruh untuk sebuah legalitas norma yang berjudgment tentang ketidakwajaran
dua wanita dewasa beraroma bedak, parfum menyengat, berkacamata hitam, bersolek
lebay, dan berpakaian ketat minim, yang ada di larutnya malam di sebuah remang sepinya
ruang publik bernama terminal. Unfortunately, saya secara tak disangka berjarak sangat dekat
dengan keberadaan mereka, yakni berada di satu “gerobak” malam dalam keadaan
menunggu. Cemas adalah kata yang tepat bagi saya kali ini. Beruntung