Aroma tembakau begitu menyengat manakala raga saya memasuki kawasan ini. Aroma inilah yang sepertinya pas dijadikan penanda hari pertama saya berkarya untuk ridho Ilahi di satu bagian dari negeri Indonesia. Pagi sekali
saya datang di sekolah ini, sekolah yang kemudian bernama keren SMPN Batman. Om almanak mengatakan pada saya bahwa hari ini adalah hari Jumat tanggal 9-9-2011. Kehadiran saya tepat tatkala hanya ada seorang pesuruh berpendidikan “hanya” SMP yang bertugas mempersiapkan segala penyokong kegiatan belajar mengajar. Dengan sambutan hangatnya, dia mempersilahkan saya masuk dan duduk di sebuah kursi sofa panjang berdebu. Tak menjadi masalah bagi saya. Saya sangat memaklumi keadaan ini karena hal ini juga menjadi salah satu potret dari pendidikan negeri saya yang terselip diantara tumpukan potret-potret kebringasan dan ketamakan oknum pelaku korupsi negeri.
saya datang di sekolah ini, sekolah yang kemudian bernama keren SMPN Batman. Om almanak mengatakan pada saya bahwa hari ini adalah hari Jumat tanggal 9-9-2011. Kehadiran saya tepat tatkala hanya ada seorang pesuruh berpendidikan “hanya” SMP yang bertugas mempersiapkan segala penyokong kegiatan belajar mengajar. Dengan sambutan hangatnya, dia mempersilahkan saya masuk dan duduk di sebuah kursi sofa panjang berdebu. Tak menjadi masalah bagi saya. Saya sangat memaklumi keadaan ini karena hal ini juga menjadi salah satu potret dari pendidikan negeri saya yang terselip diantara tumpukan potret-potret kebringasan dan ketamakan oknum pelaku korupsi negeri.
Selang beberapa waktu, seorang karyawan senior yang pula bermukim di sebuah rumah dinas sekolah turut memberikan sapaan khas ala budaya timur pada saya. Sikap adab-ashor begitu saya rasakan. Penghormatan diberikannya pada saya bahkan sebelum dia tau bahwa saya adalah seorang pengajar dan pendidik baru di sekolah itu. Saya sangat merasakan chemistry ketulusannya walaupun dia jauh berusia diatas saya. Bukanlah gila hormat bila saya mengatakan: Inilah salah satu fitur dari budaya timur yang sepertinya tidak lagi dibanggakan oleh si-empunya.
here i am... bismillah. |
*Special thanks to Mr. Prof. Dr. M. Sulthon, M.Ed.
0 komentar:
Posting Komentar