Selasa, 19 Juni 2012

Teman-teman yang Aku Bersyukur Bersama Mereka


seperti ini kan keren thooh...

Pertemanan merupakan hal yang harus dimiliki oleh tiap manusia. Bila teman kita baik, maka akan ada pula kecenderungan diri kita untuk menjadi baik. Dan saya sangat bersyukur karena diantara ribuan sikap baik yang dimiliki teman-teman saya, terselip sebuah sikap baik mereka
yaitu sikap baik mereka tatkala mengajak saya untuk sholat. Dan mereka pun tak enggan mengajak saya untuk bersama melakukannya. Ini karunia Tuhan yang mungkin tak terbalas dengan ucap syukur seumur masa.

Entah mengapa saya baru menyadari hal ini dibulan rajab ke-25 dari hidup saya saat ini. Bila diruntut sejak saya kecil, teman-teman yang saya bersahabat dengan mereka selalu  mengajak saya untuk sholat ketika kami bermain atau berada dalam satu kegiatan seperti kuliah, mengajar, atau kegiatan diklat.

Sewaktu MI (madrasah Ibtidaiyah), suasana agamis tempat saya dan teman-teman mengenyam pendidikan sangatlah kentara sehingga tak ayal bila kami selalu bergantian untuk menjadi imam sholat. Bahkan tatib sekolah telah mendesain kami untuk bergegas melakukannya, tanpa paksaan, dan otomatis dengan sukarela. Bayangkan, beberapa anak kecil (dan saya yang paling kueciiiiill...) berlarian menuju masjid untuk sholat dhuha dan dhuhur tepat ketika bel istirahat kesatu dan kedua berbunyi. Subhanallah, syukurku pada-Mu ya Rabb....

Sewaktu MTs juga demikian. Memang suasana agamis sekolah tidak sekental dikala MI, namun hal itu tertutupi dengan keberadaan saya di sebuah pondok pesantren, PP Darussholah. Nah, di pesantren inilah saya mengenal “manjalin (rotan) sakti” pengusir setan, setan yang membuat saya dan teman-teman berstatus (minimal) jamaah masbuk bila melayaninya. Ahahaha... sempat sih saya mendapatkan tiga larik cap rotan berwarna merah redam pada lengan saya. Namun bila dibandingkan dengan yang lain, saya masih sangat beruntung. Dan pertemanan saya dimasa ini diwarnai dengan saling awas-mengawasi untuk tidak sampai menjadi korban manjalin sakti.

Sewaktu SMA, saya dan teman-teman bahkan memiliki tradisi unik lempar tiang sebelum sholat. Adapula slogan yang kami miliki dikala itu sebagai bahan banyolan, “sholat ingat makan, ato makan ingat sholat?”. Keduanya muncul ketika terselip dalam sebuah langkah menuju sholat berjamaah. Bila saya tak lakukan dengan teman, bila saya tidak diajak oleh teman untuk bersama melakukan sholat, dan bila ini dilakukan sendiri, tidak mungkin tradisi unik dan banyolan itu lahir dibagian hidup saya. Selain itu, kehidupan pesantren kedua saya juga diwarnai dengan hal yang demikian. Salah satu yang paling berkesan adalah ketika kami bertujuh (saya, jaw, mron, brul, pink, hemo, dan sakti) saling mengingatkan untuk meningkatkan prosentasi menghadap Tuhan ketika menjelang UN.

Dikala kuliah hingga saat ini, teman-teman saya telah berhasil membuat saya bergegas dan pula menunda untuk sholat. Saya bergegas sholat ketika saya diajak berjamaah oleh teman ditengah kesibukan saya. Saya pun sempat menunda untuk sejenak ketika mereka meminta saya menunggunya menyelesaikan pekerjaan yang tinggal sedikit dan kemudian sholat jamaah bersama saya.

Saat berperan sebagai seorang panitia sie acara (doc. PANITIA OSPEK JURUSAN 2007), saya dengan kewenangan yang saya miliki tak lupa menyisipkan acara sholat berjamaah. Dan hal ini tidak mendapat protes walaupun ini berarti saya merombak susunan acara ditahun sebelumnya. Respon dari teman-teman membuat saya semakin bersyukur karena saya tidak bersama orang-orang yang salah.

Terima kasih ya Allah atas manusia-manusia yang engkau kenalkan kepada saya. Semoga Engkau berkenan menerima kami di taman-Mu yang begitu megah dan indah. Teman-temanku, janganlah kalian bosan mengajakku ke jalan dimana kita bisa bertegur sapa dengan sang Maha Pencipta. InsyaAllah, Dia ridho pada pertemanan kita.

#namun pernah pula saya menjadi orang pertama yang bertanggung jawab dalam sebuah acara dimana artis ibukota dapat kami undang. dan acara tersebut telah membuat sekian banyak teman meninggalkan beberapa sholatnya... kemudian saya sangat menyesal hingga saat ini. maafkan saya...!!

0 komentar: